Sabtu, 30 Maret 2013

Semua Tentangmu


 
Title : Semua tentangmu

Author : Shin

Cast : Jung Sojung, Oh Sehun, Bae Suzy

Genre : Romance, little sad

Length : oneshoot




Hari ini aku juga melihatmu, melihatmu seperti hal terindah yang pernah ku lakukan. Meliha mu ketika kau tersenyum ketika sedang membaca komik kesukaanmu, melihatmu tertawa bersama teman-temanmu, memperhatikanmu ketika kau sedang serius mengerjakan tugas, dan juga memperhatikanmu ketika kau bosan. Ketika kau bosan, kau hanya memainkan pulpenmu dan sengaja untuk menjatuhkannya. Kau sangat lucu Oh Sehun!.

"Sojung-aa!" Suzy menepuk pundakku dengan keras.

"Aaww" rintihku kesakitan. Suzy memang sedikit kasar, tapi dia tidak melakukan hal yang aneh bila aku juga tidak melakukan hal aneh.

"Kau pasti sedang memerhatikannya? Aku tau itu. Kenapa sih, kau menyukai orang seperti dia" Suzy cemberut. Aku tau dia tidak suka bila aku disakiti oleh seseorang. Waktu kami masih di taman kanak-kanak, aku didorong sampai jatuh ke kolam ikan yang tidak jauh dari sekolahku, dan akhirnya yang mau menolongku untuk berdiri hanya Suzy. Yah, memang Suzy-lah sahabat sejatiku.

---

Aku selalu menunggunya pulang, berpura-pura menghapus papan tulis dan membersihkan seluruh kelas hanya untuk melihatnya pulang.

"Aku pulang dulu ya.. Bye!" Dia pergi meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk mengerjakan tugas yang belum selesai. Beberapa detik kemudian aku berpamitan pada teman-teman yang mengerjakan tugas. Aku berlari mengejarnya. Dia sangat jauh untuk kucapai, aku dan dia seperti langit dan bumi. Jauh sekali.

---

Rintik hujan membasahi sekolahku. Aku, Sehun, dan teman-temanku yang lain masih menunggu untuk berteduh. Menunggu untuk di jemput. Satu persatu temanku pulang. Dan hanya tersisa beberapa anak, aku, dan Sehun. Aku terus melihat kearah jam ku, sudah menunjukkan jam 3.30 padahal 30 menit lagi aku harus pergi berangkat les. Aku mulai keringat dingin, takut dan gugup bercampur menjadi satu. Tiba-tiba Sehun menghampiriku.

"Kenapa kau terlihat gugup?" Baru pertama kali ini, dia berbicara padaku. Aah, serasa bahagianya aku.

"Eeumm, hari ini aku les. Tapi aku tidak bisa berangkat karena hujannya begitu deras." Ujarku pelan.

"Bimbingan belajar X bukan?" Tanya Sehun padaku.

"Ne, aku belajar disana."

"Bagaimana kalau kita berangkat bersama, sebenarnnya aku juga membawa payung. Ini" dia menunjukkan payungnya padaku. Aneh, kenapa dia daritadi tidak pulang saja.

"Mau berangkat bersamaku?" Dia bertanya padaku. Aku hanya bisa mengangguk. Baru kali ini kau merasa sangat bahagia.

---

Dear diary, betapa bahagianya. Aku senang sekali karena sehun pergi les bersamaku. Dan beru kali ini dia mengobrol padaku.

Aku menutup buku diaryku. Aah betapa leganya hatiku, bisa mengobrol walau hanya sedikit bersamanya.

"Sojung-aa, waktunya makan!" Panggil Ibuku, aku bergegas keluar dari kamar dan menghampiri ibu, ayah dan kakaku untuk makan bersama.

---

"Aku tau, pasti terjadi sesuatu kemarin.. Beritau aku coba" Suzy menghampiriku dan duduk di depan ku persis. Aku sedikit kaget karena daritadi aku hanya melamun.

"Ah, kau tau saja.. Kemarin aku mengobrol dengannya" ujarku sambil tersenyum bangga. Suzy tampak kaget dengan matanya yang tiba-tiba melotot.

"Hah? Benarkah?" Tanya Suzy tidak percaya.

"Benar.. Aku tidak bohong" ujarku sambil menjulurkan lidahku. Aku menduga pasti Suzy tidak akan mempercayaiku. Tapi, akhirnya aku mulai menceritakannya mulai dari awal sampai akhir.

"Wah kau sangat beruntung sekali Sojung-aa! Oiya 5 hari lagi valentine. Kau tidak ingin menyatakan cintamu sebelum terlambat bukan?" Ujar Suzy, tapi omongannya benar juga. Bila aku ingin lebih dekat dengannyaz, aku harus mendekatinya. Tapi apa yang harus kulakukan, aku hanya seseorang yang sangat pemalu dan juga pendiam.

---

"Anak-anak cari pasangan, ibu akan memberi tugas kelompok. 1 kelompok berisi 2 orang." Ujar bu guru menyuruh kami mencari pasangan masing-masing, aku ingin berpasangan dengan Suzy, tapi sayangnya aku sudah telat. Dan akhirnya aku sendirian.

"Kau belum dapat pasangan bukan? Bolehkah aku sekelompok denganmu?" Pertanyaan Sehun membuyarkan pikiranku yang daritadi gelisah.

"Oh, tentu saja" jawabku sedikit terbata-bata. Baru kali ini aku sekelompok dengan seorang namja, biasanya aku hanya sekelompok dengan Suzy. Suzy melambaikan tangan padaku sambil mengedipkan matanya, mungkin ini sudah rencananya. Tak sengaja pensil ku terjatuh di bawah mejaku, aku berusaha untuk mengambilnya, tapi tanganku tak dapat menggapainya. Sehun lalu menolongku mengambilkannya.

"Ini pensilmu" dia menyerahkan pensilnya padaku.

"Gomawo" ujarku sambil tersenyum kecil padanya. Kami lalu meneruskan pekerjaan kelompok kami.

---

Dear Diary, apakah waktu bisa terulangh lagi? Aku ingin waktu dapat terulang kembali dan aku bisa berada di dekatnya. Senyum kecilku mengembang ketika menulis di diaryku.

Tiba-tiba saja handphoneku bergetar, dan aku melihat satu pesan dari Suzy. Kenapa dia? Tanya PR? Sepertinya tidak.. Karena besok tidak ada PR.

From : Suzy

To : Me

Yaa! Ternyata Sehun dulu satu sekolah denganku. Dan buku alumni ku masih ada, kau ingin nomor handphonenya bukan?

Hah? Apakah dia benar-benar satu sekolah bersama sehun?. Aku tidak percaya dengannya-_-

From : Me

To : Suzy

Aku tidak percaya?! Kau juga tak pernah menceritakannya padaku!

Kubalas pesan singkat itu sambil merengut. Kenapa dia beruntung sekali?!

From : Suzy

To : Me

Kalau tidak percaya, besok akan kubawakan buku alumniku. Masalah aku tidak cerita padamu, karena dulu aku tak pernah mengenal sehunmu itu :p

Aku sengaja tak membalas pesan terakhir Suzy, biar kubuktikan besok sajalah, batinku.

---

Resah. Itulah yang kupikirkan sejak daritadi. Selama pelajaran dimulai aku tidak terlalu fokus karena Suzy menjanjikan bahwa ia akan memberitahuku tentang Sehun nanti ketika bel istirahat. Kenapa bel nya lama sekali?. Dan aku kurang menyukai pelajaran ini! Pelajara Bahasa!.

Setelah kutunggu lama, bel pun akhirnya berbunyi.

TEET!!! TEET!!!

Aku pun langsung menghampiri bangku Suzy, aku juga melihat ia keluar dari kelas. Sepertinya ia ingin menemui seseorang? Soalnya daritadi kuperhatikan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Yaa! Katanya kau ingin melihatnya" panggil Suzy.

"Mana?" Tanyaku sambil melihat buku alumni yang penuh debu.

"Tunggu sebentar" ujarnya sambil mencari-cari halamannya.

"Nah ketemu" aku pun sangat senang ketika Suzy menemukan halamannya. Aku mulai melihat foto sehun ketika ia masih SMP.

"Omo! Lucunya dia.."Ujar ku sambil mengambil alih buku alumni tersebut.

"Nah kau percaya padaku?" Ujar Suzy seperti menantang.

"Arraseo, aku percaya padamu" ujarku juga ikut-kutan menantangnya.

"Oiya, kapan kau akan menyatakan perasaan kepadanya?" Tanya Suzy, ia sepertinya sangat penasaran sekali dengan rencanaku.

"Ehm, mungkin besok.. Tapi aku masih belum berani.. Dan valentine juga masih kurang 2 hari lagi" ujarku bingung.

"Tapi bila lebih cepat itu akan lebih baik" Suzy terus menyemangatiku. Tapi aku tak yakin akan berjalan dengan lancar.

---

Besoknya, seperti biasa yang kulakukan.. Aku berangkat ke sekolah dengan sangat gembira. Karena tau apa? Aku sudah mempunyai keberanian! Dan setelah kufikirkan lagi.. Mungkin ini akan menjadi hari terbaik untukku.

Hari ini, aku memilih untuk berjalan kaki. Sebenarnya aku memang kurang terbiasa.. Tapi karena aku berangkat pagi, kuusahakan sambil berolahraga. Ketika aku melewati halte bus yang biasa aku tumpangi, aku melihat Sehun berada diseberang. Sepertinya ia ingin menyebrang. Aku mencoba melambaikan tangan padanya.

"Sehun-aa!" Teriakku sambil melambaikan tanganku. Dia membalas lambaian tanganku dengan tersenyum. Ketika ia menyeberang, terlihat sebuah mobil putih dengan kecepatan tinggi. Tapi entah kenapa firasatku jadi tidak enak, aku mencoba memperingatinya dengan berlari kearahnya.

BRUKKK!!!

---

Sehun POV

"Sojung-a! Bangunlah!" Aku tidak menyangka bahwa dia akan seperti ini. Pelipis nya berdarah dan hampir seluruh tubuhnya lecet. Kerumunan orang mengitariku dan bertanya ada apa ini?.

"Cepat telepon ambulans!" Teriakku sambil terisak. Lalu seseorang lelaki paruh baya pun menelepon ambulans. Ketika ambulans sudah datang, aku langsung membantu mengangkatnya, petugas ambulans pun mencoba membantu seseorang yang berada di dalam mobil. Seorang wanita dengan t-shirt hijau dan jeans birunya. Ia hanya luka-luka biasa, tapi bagaimana dengan Sojung.. Ia sangat parah. Para medis langsung memberinya selang oksigen. Aku mendampinginya di ambulans. Kupegang erat tangannya.

---

"Apa kau keluarganya?" Tanya dokter yang keluar dari kamar Sojung.

"Bukan, aku temannya Dok. Bagaimana keadaannya? Apakah dia baik-baik saja?" Tanyaku ingin tahu bagaimana keadaan seseorang yang telah menyelamatkanku.

"Dia mengalami gegar otak ringan, dan.." Dokter tidak melanjutkan perkataannya.

"Dan apa dok?" Tanyaku penasaran.

"Saya hanya bisa memberitahu kepada orang tuanya saja. Maafkan saya" ujar dokter sambil melaluiku begitu saja. Aku mencoba mengirim pesan singkat pada Suzy. Dan ia menjawab akan segera memberitahu orang tuannya. Aku menunggunya cukup lama, sampai akhirnya Suzy dan orang tua Sojung datang menghapiriku.

"Ada apa dengan Sojung nak?" Tanya ibunya merintih. Aku tidak tega memberitahu kepada ibu Sojung akan kecelakaan ini.

"Bi, maafkan aku.. Aku tak bisa menolongnya.. Sojung kecelakaan akibat tertabrak mobil.. Dokter akan menjelaskannya pada bibi lebih jelasnya" tak terasa cairan bening yang tadinya sudah mulai mengering, membasahi pipiku. Aku tak tega melihat ibu sojung berteriak histeris sambil memeluk ayah Sojung, Suzy juga sangat terpukul ia menangis sangat kencang di koridor rumah sakit.

---

Seminggu kemudian

Sojung POV

Aku merasakan badanku terasa sangat sakit dan berat. Aku ingin bangun tapi kepalaku masih terasa pusing. Aku merasakan bau kamarku beriubah menjadi bau obat-obatan, mungkin ini hanya halusinasiku saja. Perlahan kusandarkan badanku dan. Ternyata ada yang membantuku untuk menyandarkan diri.. Aku tak tau siapa dia? Tapi tangannya sangat lembut. Perlahan kubuka mataku, tapi yang terlihat hanya warna hitam.. Aku tak tahu harus berbuat apa, dan aku mulai mengusapnya lagi dengan tanganku. Mungkin yang kulihat tadi hanya cahaya remang-remang, kucoba hampir 10 kali dan yang kulihat sama.. Hanya warna hitam. Aku menangis sambil berteriak "ada apa denganku?" Tiba-tiba aku tmerasakan bahwa aku dipeluk oleh seseorang. Aku tak memperdulikan orang itu, aku hanya terus menangis.

"Tenanglah Sojung-aa.." Suaranya yang lembut mengingatkanku dengan seseorang. Bukan Ayah ataupun Ibu, bukan juga Suzy.

"Tapi kenapa mataku jadi seperti ini?" Aku bertanya pada orang itu sambil terisak. Tiba-tiba ada satu orang yang memelukku.

"Sojung-aa aku menyayangimu" suara itu sangat familiar, itu suara Suzy.

"Suzy-a, ada apa denganku? Kenapa yang terlihat hanya hitam?" Aku bertanya Suzy dan tangisanku semakin keras. Suzy hanya bisa menangis, aku merasakan badannya bergetar hebat. "Apakah aku buta? Benarkah aku buta?" Aku menanyakan pada Suzy dan orang yang bersamanya. Kami masih berpelukan. Tapi aku tahu pasti ini kejadian yang sangat pahit.

Tangan yang hangat dan juga lembut mulai mengusap air mataku. Aku tau ini bukan tangan Suzy, tapi siapa dia?.

---

Setelah aku mulai menenangkan diri, aku bertanya pada Suzy.

"Suzy-aa, siapa yang sekarang berada di sampingmu?" Tanyaku ingin tau. Tiba-tiba Suzy mendekatiku dan berbisik padaku "Yang ada di sebelahku ini Sehun." Hah? Sehun? Aku kaget dengan ucapan Suzy tadi. Berarti yang memelukku tadi juga Sehun?.

"Aah, Sehun-aa gomawo sudah menyelamatkanku.." Ujarku terbata-bata.

"Harusnya aku yang berterimakasih padamu karena telah menyelamatkanku.. Gomawo Sojung-aa" suara lembutnya mengingatkanku pada wajahnya. Walau aku sekarang tak bisa melihat wajahnya lagi.

"Bagaimana dengan rencanamu Sojung-aa? Hari ini adalah hari valentine" Suzy menggodaku.

"Suzy!!!" Aku malu bila mengatakannya sekarang, apalagi aku dalam kondisi seperti ini.

"Rencana apa?" Sehun menanyakannya padaku dan Suzy.

"Ah tidak apa-apa.." Aku mengelak. Keberanianku telah sirna. Aku tak bisa lagi melihat. Dan aku tak punya lagi keberanian untuk menyatakan kepadanya.

---

Aku terbangun dari istirahat soreku tadi, setelah kami bersenda gurau, aku disuruh beristirahat oleh ibu dan ayah.

"Eomma, Appa" panggilku sambil perlahan menyandarkan badanku di tempat tidur.

"Eomma dan Appamu sudah pulang barusan, aku menyuruhnya untuk beristirahat di rumah. Mereka dari kemarin menungguimu hingga larut malam, aku dan Suzy juga bergantian menjagamu. Tapi hari ini giliranku yang menjagamu" Hah? Hari ini jadwalnya sehun untuk menjagaku?

"Ehmm, Sojung-aa kau mau jalan-jalan keluar?"

"Kemana?" Tanyaku penasaran.

"Keluar?"

"Baiklah.." Sehun mengajakku keluar dari kamarku. Ia menuntunku untuk keluar kamar. Ketika ada tangga, ia pelan-pelan menuntunku. Aku seperti bermimpi, tapi mimpiku tak bisa terlihat hanya bisa dirasakan. Ia mendudukkanku di sebuah bangku kayu, dan kurasakan hembusan angin malam menerpaku.

"Sojung-a, bolehkah aku mengatakan sesuatu?" Tanya Sehun kepadaku.

"Ehmm, ada apa?" Aku mulai bingung, apa yang akan dilakukan sehun. Dia duduk disampingku sambil mengenggam tanganku.

"Bolehkah aku jadi pacarmu?" Kata-kata itu terucap oleh Sehun, aku sedikit terkejut akan ucapan Sehun. Tak terasa air mata menetes di pipiku.

"Kau pasti membenciku, maafkan aku.. Aku berjanji akan mencarikan donor mata untukmu" ujar Sehun yang sepertinya tak mengerti apa arti air mataku.

"Bukan itu maksudku.. Aku juga menyukaimu, bolehkah aku memelukmu?" Sehun langsung memelukku. Aku tak pernah merasa sebahagia ini.

---

Setelah dua bulan Sehun mencarikan pendonor mata untukku, kami menemukan nya.
 

Dan setelah itu aku pun menjalani operasi, dan alhasil aku bisa melihat lagi.

Dokter membuka pelan-pelan penutup mataku dan kubuka pelan-pelan mataku dan terlihat ada Ayah, Ibu, Suzy, dan juga Sehun.
 
THE END
gimana kawan, ff nya? hehe.. shin masih bingung cara buat ending, makanya endingnya kurang bagus. oiya silahkan kasih kritik dan sarannya buat shin^^ arigatou

Tidak ada komentar:

Posting Komentar