Jumat, 01 Maret 2013

Hari Itu


 
Title : hari itu...

Author : shin

Cast : Kim Joonmyun, Oh Hayoung, Yook Sungjae

Genre : Romance, sad

Length : oneshoot

Poster : elmoblue (http://lovelyelmo.wordpress.com)




Hayoung POV

Seperti biasanya, aku selalu menunggu hujan turun. Sesudah hujan turun, aku selalu bermain diantara butiran-butiran hujan yang turun. Kebahagiaanku hanya terletak ketika aku menari-nari ketika hujan membasahiku. Aku bahagia sekali. Aku ingin selalu hujan membasahi diriku.

---

Kubuka diam-diam kenop pintu apartemenku. Di apartemen ini hanya aku dan ibuku yang tingal. Ayah dan kakaku sudah lama tidak pernah pulang. Sebelumnya aku bahagia karena kami selalu bersama. Tetapi ada suatu hal yang membuat ayah bercerai dengan ibu.

"Ya! Anak nakal, kau pasti habis hujan-hujanan ya? Pasti kau tidak les hari ini?" Aduh, bagaimana.. Aku sudah ketahuan oleh ibu.

"Aku tidak bermain hujan-hujanan eomma.. Hanya saja ketika aku pulang les aku lupa membawa payungku." Aku berbohong pada ibu. Aku takut bila aku dimarahi oleh ibu, pasti handphone ku kena sita.

"Kau tidak bohong bukan? Sudah cepatlah mandi! Oiya, jangan lupa belajar!" Seru ibuku. Aku langsung menaruh tasku yang sudah basah kuyup dan juga mengeringkan buku-bukuku. Dan tidak lupa aku menyiapkan peralatan mandi.

---

Di meja makan, selalu begini suasananya. Hanya bunyi sendok dan garpu yang terdengar. Aku sedikit takut bicara pada ibuku. Entah sejak kapan aku jarang sekali mengeluh pada ibuku tentang ini maupun itu. Setelah ayah dan kakak pergi sepuluh tahun silam.

Flashback

"Hiks.. Hiks..Oppa, kita akan pergi kemana?" Tanyaku yang saat itu masih menangis karena ibuku tidak membelikan kembang gula yang kuinginkan.

"Kita akan ke taman bermain di dekat sini. Kau mau kembang gula bukan?" Sudah jangan menangis lagi" kakakku mengajakku ke taman bermain yang tidak jauh dari rumahku. Aku senang sekali, kakakku selalu menyayangiku. Berbeda dengan ayah dan ibuku. Mereka selalu melarangku untuk beli ini itu, kata mereka takut sakit lah, pemborosanlah, dan masih banyak lagi.

"Gomawo Oppa" senyumku mengembang karena kembang gula sudah ada di tanganku.

Flashback end

 Dan saat itulah pertemuan terakhirku bersama kakak. Ke esokan harinya, dia sudah pergi bersama ayah. Sudah sekitar 12 tahun aku tidak bertemu dengannya. Dan kini umurku sudah 16 tahun. Aku berharap di ulang tahunku yang ke 17, aku bisa bertemu kakakku. Yang aku ingat hanyalah namanya, Jung Joonmyun.

---

"Hayoung-aa!" Panggil seorang dari belakang. Aku tebak pasti Sunjae. Teman sekelasku dan tentanggaku. Hampir setiap hari aku bertemu dengannya. Aku mulai bosan dengannya yang selalu menjagaku. Ya, ibu menyuruhnya untuk menjagaku.

"Ya! Dengarkan aku dulu.. Kenapa kau meninggalkanku di sekolah? Dan kenapa kau tidak datang les?" Dia sangat mirip dengan ibuku, selalu menanyakan apakah aku les atau tidak Arrggh!.

"Aku kemarin sakit karena kehujanan. Puas?!" Jawabku sengit.

"Oh begitu. Oiya, bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan ke taman bermain. Aku punya 2 tiket gratis" ujarnya sambil mengeluarkan tiketnya yang berada di kantung bajunya.

TEET!!! TEET!!!

"Sungjae, aku masuk ke kelas dahulu ya" ujarku sambil mempercepat langkah kakiku. Huft! Untung aku punya alasan untuk menghindarinya. Kami memang tak sekelas, tapi dia selalu mengikutiku.. Alasannya satu. Menjagaku.

---

Seperti biasanya, aku berjalan pulang menuju rumah. Untuk saja Sungjae tak mengikutiku seperti biasanya. Aku meninggalkan dia ketika ia masih piket.

"Aah, akhirnya aku bisa terbebas darinya" ujarku lega. Belum beberapa langkah, ada seseorang yang tiba-tiba memperkenalkan dirinya padaku.

"Anyeong, kau Jung Hayoung bukan? Aku Kim Joon Ki, panggil saja Joon Ki. Aku sudah lama memperhatikanmu, dan sepertinya aku menyukaimu. Boleh kah hari ini kita berkencan?" Sungguh pria ini mengejutkanku. Pria asing yang tampan ini tiba-tiba memperkenalkan diri, dan mengajakku kencan? Oh bagaimana ini?.

"Maaf, tapi kata ibuku aku tidak boleh langsung percaya dengan orang asing." Ujarku menolak. Sebenarnya ini adalah pernyataan cinta pertama dari seorang pria. Aku memang tak terlalu dekat dengan teman pria di sekolahku.

"Maaf bila ini terlalu cepat. Tapi aku mohon sekali saja, aku tidak akan membohongimu." Pintanya lembut. Aku tidak tega ketika melihat mukanya. Walau dia terlihat acak-acakan tetapi dia sepertinya baik.

"Oke, baiklah.. Tapi aku tidak boleh pulang malam" dia hanya mengangguk tanda mengerti. Aah, bahagia sekali aku hari ini.. Terbebas dari Sungjae, dan mendapatkan kencan buta bersama pria tampan.

---

"Kau ingin kemana dahulu?" Tanya Joon Ki.

"Oiya aku ingin bertanya terlebih dahulu? Bolehkah?"

"Tentu saja, kau ingin tanya apa?" Ia dan aku berhenti sejenak.

"Umurmu berapa?" Tanyaku pelan, sebenarnya pertanyaan ini sangat kekanak-kanakan. Tapi apa boleh buat, aku penasaran.

"Aku? Umurku 23 tahun. Ada masalah? Apa kau merasa berkencan dengan om-om?" Dia tampak tidak percaya, ketika aku mengetahui umurnya.

"Aah, bukan begitu.. Hanya saja, aku penasaran." Jawabku terbata-bata. Ia hanya terkekeh. Kita berjalan-jalan taman hingga sore hari

"Emm, sepertinya ini sudah terlalu sore.. Sebaiknya kau pulang dahulu, kuantar mau?" Ajaknya padaku. Yes! Dia mengajakku pulang. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum padanya.

---

"Habis gang ini, belok ke kiri. Nah itu rumahku" jelasku. Aku turun dari motornya.

"Gamsahamnida kau mau menemaniku" ujarnya padaku.

"Oh, tidak masalah. Oiya boleh kita bertukar nomor handphone?" Tanyaku sedikit ragu, apakah ia akan memberi nomornya padaku?.

"Ya, tentu saja." Lalu ia mulai menuliskan nomornya di contact book ku.

"Bye, aku pulang dahulu.." Aaah~ hari ini sangat menyenangkan, seandainya akan ada hari seperti ini lagi. Aku ingin bertemu dengan pria itu walau hanya sekali.

---

"Siapa tadi yang mengantarmu pulang?" Tanya ibu ketus. Aku hanya menunduk.

"Tadi temanku" jelasku. Aku berbohong pada ibu karena aku tau pasti ibu akan memarahiku bila dia bukan temanku.

"Jangan dekati dia lagi." Tegas ibuku.

"Dan cepat masuk kamar, belajar!" Tambahnya. Lalu aku berjalan menuju ke kamar dengan menitikkan air mata. Aku sangat sedih bila ibu selalu mengekangku seperti ini. Aku tak bahagia!. Lalu aku mencoba mengirim pesan ke Joon Ki.

To : Joon Ki

From : Me

"Hai?"

-send-

Aku menunggu balasan dari Joon Ki sekitar 10 menit.

From : Joon Ki

To : Me

"Hai juga?"

-received-

Hah, dia hanya menjawab seperti ini. Tapi aku ingin lebih mengenalnya. Eumm.. Aku punya ide.

To : Joon Ki

From : Me

"Besok kita ketemuan, bisa? Di tempat kemarin, jam 2 sehabis pulang sekolah"

-send-

Aku tak sabar menunggu jawabannya. 5 menit berlalu, apa dia sudah tidur ya? Tapi tak mungkin dia sudah tidur duluan.

To : Me

From : Joon Ki

"Oke"

-received-

Yes! Aku besok akan ketemu dengannya. Ah tak sia-sia juga tadi aku meminta nomornya.

---

"Hayoung! Kau mau kemana? Hari ini kan ada les.. Hey! Kau mau kemana?" Teriak Sungjae. Aku sebenarnya malas berdekatan dengannya, aku berlari sekuat tenaga dan berkata "bilang saja pada ibuku, bahwa aku les! Gomawo" lalu aku berlalu meninggalkannya.

Akhirnya, bisa lepas juga darinya. Kalau aku bilang padanya aku mau bertemu Joon Ki, dia pasti akan mengadu. Huh! Memang orang yang paling menyebalkan adalah Sungjae!.

---

Sungjae POV

Aku harus mengikutinya. Dia sudah bolos les 2 kali! Ada apa dengannya? Kenapa dia berbohong pada ibunya?. Aku mengikutinya diam-diam, tapi caraku ini terlihat seperti penguntit.. Dan sepertinya banyak orang yang melihatku dengan tatapan curiga.

Jung Hayoung, seandainya kau tau bahwa aku suka padamu sejak dulu. Tapi kau selalu membiarkanku, seperti tak mengenalku. Ada apa denganmu? Kau sangat berubah!.

Flashback

Aku melihat seorang gadis kecil menangis, sepertinya dia habis ditinggalkan seseorang.

"Hey, kenapa kau menangis?" Dia lalu menatap kearahku dan merengek sangat keras.

"Hey! Mianhae.. Tapi aku bukan bermaksud mengganggumu. Kau mau?" Aku menyodirkan sebuah permen lolipop yang kubeli sebenarnya untukku. Dia langsung merebut permen itu.

"Kenapa kau menangis?" Aku mengulang pertanyaanku lagi pada gadis kecil itu. Yah, walaupun aku hanya seorang pria kecil sama sepertinya.. Kuharap aku bisa membantunya.

"Kakakku pergi..." Ujarnya lirih. Aku kaget mendengar ceritanya. Hanya 2 kemungkinan saat itu, pergi ke surga atau pergi dari rumah.

"Kakakku pergi bersama ayah, dan aku tak bisa bertemu kakak" untunglah jawabannya itu. Aku kira ia ditinggalkan kakaknya ke surga.

"Karena kakakmu pergi, aku berjanji akan menjagamu" ujarku sambil menunjukkan jari kelingkingku.

Flashback end

Dan saat itulah aku mulai berteman dengan Hayoung.. Tetapi sekarang dia terasa begitu jauh bagiku.

---

Author POV

"Hayoung-a" panggil seseorang dari belakang. Hayoung langsung menengok kebalakang dan mencari-cari asal suara tersebut.

"Ah, Joon Ki.. Anyeong" sapaku dengan mengembangkan senyum termanisku.

"Kau sudah lama disini?" Tanya Joon Ki padaku.

"Eehm, belum.. Aku baru saja datang." Ujarku sambil mengatur nafasku yang terlihat ngos-ngosan.

"Kajja!" Ajaknya pergi mengelilingi taman, mulai dari membeli kembang gula hingga bermain ayunan bersama. Aah rasanya hari ini benar-benar hari yang paling menyenangkan.

"Hayoung-a, apakah kau punya saudara?" Tiba-tiba Joon Ki bertanya padaku. Aku tersentak kaget. Kenapa ia menanyakan hal seperti itu?.

"Ah, aku punya.. Sayangnya ia pergi bersama ayah dan tak pernah kembali." Jelasku padanya. Terlihat tatapan Joon Ki sangat dalam sekali ketika melihat ke arah langit.

"Kenapa?" Aku balik bertanya padanya.

"Ah, tidak apa. Aku teringat masa kecilku. Aku harus pergi meninggalkan saudaraku karena suatu hal. Hingga kini aku tak pernah melihatnya lagi. Tapi aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu." Ujarnya sambil tersenyum kearahku. Aaaa, rasanya bahagia sekali ia bisa tersenyum hanya dihadapanku saja.

"Hayoung-a, aku mau beli es krim dulu di supermarket seberang sana." Ujarnya. Ketika ia berjalan kearah supermarket seberang, aku mulai merasa tak ingin kehilangannya. Aku sudah jatuh cinta kepadanya. Setelah menunggu beberapa menit, aku melihat ia membuka pintu supermarket dengan membawa 2 es krim strawberry. Belum beberapa menit ia berjalan, tiba-tiba seorang pengendara mobil tak sengaja menanbraknya. Kejadian itu begitu cepat. Ketika aku menghampirinya, hidung dan mukanya bersimbah darah. Kenapa ini?.

---

Aku membawanya ke rumah sakit di dekat sini. Matanya mulai tertutup dan detak jantungnya mulai pelan. Perlahan air mataku tumpah. Aku tak ingin dia pergi meninggalkanku. Tuhan jangan cabut nyawanya, kumohon.

Selang beberapa menit tiba-tiba Sungjae dan ibuku sudah berada di depanku persis. Mereka menanyakan apakah aku tidak apa-apa? Atau ada yang terluka?. Aku hanya bisa diam termangu melihat mereka berdua, tak terasa cairan bening itu menetes, lama-kelamaan semakin deras. Kupeluk ibuku dengan kuat.

"Sayang kau baik-baik saja kan?" Tanya ibuku sambil terisak.

"Joonmyun dimana?" Tiba-tiba ibu melontarkan pertanyaan itu. Aku tak mengerti apa yang dimaksud ibuku. Siapa joonmyun?.

"Iya nak, namja yang bersamamu itu kakakmu, joonmyun." Ujar ibu yang seperti mengetahui pikiranku.

"Iya sedang terbaring di sana" aku menunjuk ke arah ruangan putih, tempat joon ki atau kakakku yang bernama joonmyun dirawat. Ibuku langsung bergegas kearah sana, aku dan sungjae mengikuti di belakangnya.

"Joonmyun.." Rintih ibu.

"Bangunlah, eomma ada disini bersama adikmu." Ibu menangis terisak di depan kakakku dengan berharap ia akan sadar.

"Eo.. Eomm.. Eommaa.." Rintih kakaku. Eomma mulai tersenyum tapi masih dengan genangan air mata di pipinya.

"A..ku.. Saa.. Yang.. Ka.. Liii.. Aann.." Ucapnya terbata-bata. Tiba-tiba ia menutup matanya dengan pelan. Eomma berteriak memanggil namanya terus sambil menangis menjerit. Terasa pedih dihati, dia adalah kakaku.. Dan dia tidak ingin jujur padaku.

---

Hari ini tepat setahun kakaku, joonmyun.. Meninggal dunia. Aku, ibu dan Sungjae mengunjunginya dan merawat makamnya. Kakak, jangan lupakan aku dan ibu. Terimakasih atas segalanya. Aku menyayangimu.

-THE END-

*gimana teman-teman, ini adalah ff perdana shin dan saya sangat berterimakasih atas partisipasinya elmoblue dalam pembuatan posternya^^ terimakasih banyak*

1 komentar:

  1. Anyeoong.. Seneng deh baca ff kamu.. Menarikk :)) trs berkarya ;)

    BalasHapus